Detail
17 September, 2025
Bupati PPU Hadiri Peluncuran Buku “Aji Galeng dari Paser Utara, Penjaga Negeri Peletak Peradaban” di IKN
PENAJAM PASER UTARA – Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mudyat Noor menghadiri peluncuran buku berjudul “Aji Galeng dari Paser Utara, Penjaga Negeri Peletak Peradaban” yang digelar di Gedung Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Selasa (16/9/2025) sore.
Buku ini mengisahkan perjalanan tokoh penting asal Kabupaten PPU, Aji Galeng, yang dikenal sebagai pemersatu Kesultanan Paser dan Kesultanan Kutai pada periode 1790–1882. Sosoknya juga dikenang sebagai penjaga wilayah di masa penjajahan Belanda sekaligus peletak peradaban di kawasan yang kini menjadi lokasi pembangunan IKN.
Peresmian ditandai dengan pembacaan cuplikan kisah sejarah yang tertuang dalam buku oleh Yayasan Aji Galeng. Naskah tersebut dibacakan langsung oleh salah satu juraiatnya, Bambang Arwanto Gelar Kakah Demong Agung Nata Kusuma Diningrat. Buku secara resmi kemudian diserahkan kepada Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud.
Dalam sambutannya, Bupati PPU Mudyat Noor menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Aji Galeng, Departemen Ilmu Sejarah Universitas Indonesia, serta seluruh pihak yang berkontribusi dalam penyusunan karya sejarah ini.
“Semoga kisah para pahlawan dan penjaga peradaban di wilayah Kabupaten PPU dapat menjadi saksi sekaligus bukti bahwa sejarah membawa kita pada akar peradaban hingga saat ini, terlebih dengan hadirnya IKN Nusantara di tanah yang penuh cerita perjuangan dan cinta tanah air,” ujar Mudyat.
Mudyat menegaskan, peluncuran buku ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan kepada Aji Galeng, tetapi juga momentum memperkuat identitas, semangat persatuan, dan jati diri masyarakat, baik di PPU maupun di Kalimantan Timur secara umum.
“Keberadaan IKN yang sejalan dengan kisah sejarah tanah peradaban ini menjadi pemicu semangat persatuan dan nilai sejarah yang harus terus kita jaga. Bahkan, semoga dapat membawa kemakmuran dan kemajuan, bukan hanya bagi masyarakat Kaltim, melainkan juga Indonesia menuju cita-cita sebagai kota dunia,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Aji Galeng, Bambang Arwanto, menjelaskan bahwa penerbitan buku ini merupakan upaya menggali kembali jejak tokoh lokal yang memiliki kontribusi besar dalam menjaga negeri dan menyatukan masyarakat.
“Dengan peluncuran buku ini, kita ingin menghidupkan kembali nilai-nilai sejarah dari tokoh lokal yang dapat memberikan spirit bagi pembangunan IKN, memupuk patriotisme, cinta tanah air, serta membangun peradaban dengan semangat kebersamaan (nyempolo),” ungkapnya.
Dalam catatan sejarah, Aji Galeng lahir dari garis bangsawan Kesultanan Paser dan Kutai. Ia dikenal sebagai figur kharismatik yang mampu menyatukan wilayah Telake dan Balik melalui ikatan politik dua kesultanan. Pada 1819, ia diangkat oleh Sultan Kutai Kartanegara ke-16, Aji Muhammad Salehuddin, sebagai panglima perang dan berhasil mengusir serangan Inggris pada 1820.
Tahun 1821, ia ditabalkan sebagai Panembahan Telake-Balik. Uji ketangguhannya kembali terlihat saat menghadapi Belanda. Pada 1825, Aji Galeng memimpin pertempuran sengit selama 93 hari di Sepaku, dan kembali memenangkan perlawanan bersama cucunya, Aji Sumegong, pada 1880. Ia wafat pada 1882 dan dimakamkan di Lembakan.
Acara peluncuran buku ini turut dihadiri sejumlah tokoh akademisi, para raja dan sultan dari berbagai kesultanan di Kalimantan Timur, Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin, pejabat Pemprov Kaltim, serta perwakilan perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, UGM, Unmul, Uniba, dan Unikarta.


You are not allowed to redistribute this template ZIP file on any other template collection website. Please contact TemplateMo for more information.
Berita Terbaru 4
07 October, 2025
07 October, 2025
06 October, 2025
0 Komentar